Selamat datang di Komunitas Blog Hama dan Penyakit Tumbuhan

Kamis, 18 Desember 2014


PENGENDALIAN PENYAKIT KRESEK PADI RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN OKU TIMUR


Penyakit kresek merupakan salah satu penyakit penting yang menyebar hampir di seluruh sentra pertanaman padi di Sumatera Selatan.  Serangan kresek yang parah dapat menyebabkan gagal panen.  Penyakit kresek umumnya mudah menyerang tanaman yang terlalu banyak pupuk N (seperti urea) dan varietas padi yang ditanam rentan penyakit kresek.  Penyakit ini dapat dikendalikan dengan menanam padi varietas tertentu yang tahan terhadap penyakit kresek dan menggunakan biopestisida yang ramah lingkungan.
 Beranjak dari itu BPTP Sumatera Selatan melakukan kegiatan kajian di lokasi yang pertanaman padinya sering mendapatkan serangan penyakit kresek, yaitu di Desa Bangun Sari Kel. Srikaton Kec. Buay Madang Timur Kab. OKU Timur. Petani disini menggunakan pestisida kimia untuk mencegah kresek dan belum pernah menggunakan biopestisida ataupun menanam padi varietas tahan penyakit kresek. Demplot seluas + 2 ha  milik Pak Nuryanto dan Pak Kabit dibuat sebagai percontohan.  Teknologi pengendalian penyakit kresek ramah lingkungan yang dikenalkan yaitu peggunaan biopestisida seperti Corynebacterium, Trichoderma, Beauveria  serta penanaman padi varietas tahan kresek seperti Inpari 4 dan Inpari 6.  Biopestisida dapat diperoleh di Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura sedangkan padi Inpari 4 dan Inpari 6 dapat diperoleh dari UPBS BPTP Sumatera Selatan. 




        Hasil demplot menunjukkan bahwa penggunaan biopestisida dan varietas tahan sangat efektif dalam mengendalikan penyakit kresek, dimana penekanan penyakit mencapai 100%, dengan kata lain tidak terjadi serangan penyakit kresek. Produktivitas padi tertinggi dicapai ketika biopestisida digunakan bersamaan dengan pestisida kimia, yaitu 5,97 t GKG/ha (Inpari 4) dan 6,09 t GKG/ha (Inpari 6).  Penggunaan biopestisida juga dapat mengurangi bahaya residu pestisida pada gabah yang dihasilkan, sehingga berasnya aman untuk dikonsumsi.  Diharapkan nantinya petani mau mengurangi penggunaan pestisida kimia dan secara bertahap beralih  menggunakan biopestisida serta varietas tahan untuk mengendalikan penyakit kresek.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar