JAJAR LEGOWO UNTUK
MENINGKATKAN
HASIL PANEN
Jarak
tanam merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan produksi
padi. Pengaturan jarak tanam yang salah
dapat berakibat pada menurunnya produksi padi.
Jarak tanam yang terlalu rapat dapat berdampak buruk pada meningkatnya
serangan OPT, sehingga dapat menurunkan produksi. Salah satu cara tanam yang
dapat menekan serangan OPT dan meningkatkan hasil panen yakni sistem tanam
legowo. Abdulrachman et al. (2013) menyatakan
sistem tanam jajar legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua
atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong.
Istilah Legowo diambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti
luas dan ”dowo” berarti memanjang. Legowo di artikan pula sebagai cara tanam
padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong.
Ada berbagai tipe jajar legowo yakni
tipe 2:1 (terdapat 2 baris tanaman dalam 1 unit legowo), legowo 4:1 (terdapat 4
baris tanaman dalam 1 unit legowo), dan seterusnya.
Beberapa tipe sistem tanam legowo
Sistem tanam legowo dapat diterapkan
pada berbagai agroekosistem seperti irigasi, rawa lebak, pasang surut dan
bahkan tadah hujan. Perkembangan sistem
legowo ini terutama sangat banyak di daerah irigasi dan rawa lebak yang umumnya
menggunakan sistem tanam pindah, sedangkan di lahan pasang surut biasanya
menggunakan sistem tabela (tanam benih langsung). Namun, beberapa daerah pasang
surut sudah mulai menerapka sistem legowo dengan bantuan alat Tabela seperti drum seeder. Beberapa manfaat dari penerapan jajar legowo
di antaranya:
1. Sistem
tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya
seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan
penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan
hama tikus.
2. Meningkatkan
populasi tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo (40-50 ribu rumpun/ha),
sehingga berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan
populasi.
3. Sistem
tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi
padi-ikan (mina padi) atau parlebek (kombinasi padi, ikan, dan bebek).
4. Gerak angin bebas
dapat menurunkan kelembaban, yang kurang baik untuk perkembangan hama dan
penyakit
5. Meningkatkan produksi
rumpun yang di pinggir
7. Meningkatkan produksi
> 1 t/ha
Legowo 4:1 di lahan irigasi
Legowo 4:1 di lahan lebak
Legowo dengan menggunakan alat Tabela di pasang surut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar