Selamat datang di Komunitas Blog Hama dan Penyakit Tumbuhan

Jumat, 19 Desember 2014



JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN
HASIL PANEN



            Jarak tanam merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan produksi padi.  Pengaturan jarak tanam yang salah dapat berakibat pada menurunnya produksi padi.  Jarak tanam yang terlalu rapat dapat berdampak buruk pada meningkatnya serangan OPT, sehingga dapat menurunkan produksi. Salah satu cara tanam yang dapat menekan serangan OPT dan meningkatkan hasil panen yakni sistem tanam legowo.  Abdulrachman et al. (2013) menyatakan sistem tanam jajar legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo diambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang. Legowo di artikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong.

          Ada berbagai tipe jajar legowo yakni tipe 2:1 (terdapat 2 baris tanaman dalam 1 unit legowo), legowo 4:1 (terdapat 4 baris tanaman dalam 1 unit legowo), dan seterusnya.

Beberapa tipe sistem tanam legowo


Sistem tanam legowo dapat diterapkan pada berbagai agroekosistem seperti irigasi, rawa lebak, pasang surut dan bahkan tadah hujan.  Perkembangan sistem legowo ini terutama sangat banyak di daerah irigasi dan rawa lebak yang umumnya menggunakan sistem tanam pindah, sedangkan di lahan pasang surut biasanya menggunakan sistem tabela (tanam benih langsung). Namun, beberapa daerah pasang surut sudah mulai menerapka sistem legowo dengan bantuan alat Tabela seperti drum seeder.  Beberapa manfaat dari penerapan jajar legowo di antaranya:

1.  Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.

2.  Meningkatkan populasi tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo (40-50 ribu rumpun/ha), sehingga berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan populasi.

3.  Sistem tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau parlebek (kombinasi padi, ikan, dan bebek).

4.  Gerak angin bebas dapat menurunkan kelembaban, yang kurang baik untuk perkembangan hama dan penyakit

5.  Meningkatkan produksi rumpun yang di pinggir

7.  Meningkatkan produksi > 1 t/ha


Legowo 4:1 di lahan irigasi

Legowo 4:1 di lahan lebak


Legowo dengan menggunakan alat Tabela di pasang surut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar