Membuat Pestisida dari Bahan Alami
Ketergantungan terhadap pestisida kimia tidak
disadari telah menjadikan lingkungan kita tercemar sehingga berakibat pada
organisme yang hidup di atasnya. Penggunaan pestisida kimia yang tidak bijak
bahkan telah menyebabkan musnahnya musuh alami hama penyakit serta risiko
munculnya residu yang berbahaya bagi kita sendiri. Dengan alasan praktis, ampuh
dan mudah didapat menjadikan pestisida sebagai primadona dalam pengendalian
hama penyakit. Penggunaan pestisida dalam PHT sesungguhnya bukanlah pilihan utama
namun bukan barang haram untuk dipilih sebagai cara pengendalian. Akan tetapi
apabila pestisida dipilih sebagai satu-satunya cara pengendalian (setelah
dinilai cara pengendalian lain tidak/kurang berhasil untuk mengendalikan OPT),
maka penggunaannya haruslah dilakukan dengan memperhatikan cara- cara yang
bijaksana (baik dan benar) dan aman konsumsi serta berdampak seminimal mungkin
terhadap lingkungan dan organisme bukan sasaran dan musuh alami.
Beranjak dari itu semua, alam dengan
segudang kekayaan yang dimilikinya sebenarnya menyimpan harta yang tak ternilai
yang sebagian belum termanfaatkan secara maksimal oleh manusia. Alam telah
menyediakan bahan yang bisa berguna sebagai pestisida alami yang aman dan ramah
lingkungan. Pestisida alami begitulah biasanya orang-orang menyebutnya, bisa
berasal dari mikroorganisme bermanfaat seperti jamur, bakteri, nematoda, virus
dsb dan bisa pula berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pestisida dari mikroorganisme
sudah mulai banyak diproduksi dan umumnya sebagai bahan tambahan dalam
pembuatan kompos diperkaya. Pengetahuan yang minim dalam aplikasinya dan
sulitnya dalam perbanyakan terkadang membuat kita malas menggunakannya. Nah,
sebagai antisipasi kita bisa menggunakan pestisida yang berasal dari tumbuhan
yang sering dijumpai di sekitar kita.
Berikut
ini beberapa hasil pengujian terhadap beberapa jenis tumbuhan
penghasil pestisida nabati:
No.
|
Nama Tumbuhan
|
Bagian Tumbuhan
|
Serangga Uji
|
1.
|
Babadotan, Ageratum conyzoides
|
Daun, bunga, batang, akar
|
Tribolium castaneum
|
2.
|
Jeringau, Acorus calamus
|
Rimpang
|
Sitophilus sp.
|
3.
|
Bengkuang, Pachyrhizus erosus
|
Biji
|
Callosobruchus analis, Sitophilusi
sp.
|
4.
|
Serai dapur, Cymbopogon nardus
|
Daun
|
Callosobruchus analis
|
5.
|
Bawang putih, Allium sativum
|
Umbi
|
Callosobruchus analis
|
6.
|
Tuba, Derris eliptica
|
Akar
|
Sitophilus sp., Carpophilus sp.
|
7.
|
Brotowali, Tinospora sp.
|
Batang
|
Tribolium castaneum
|
8.
|
Srikaya, Annona squamosa
|
Biji
|
Callosobruchus analis
|
Sumber:
Kardinan (2001).
Beberapa jenis
bahan tanaman yang bisa dijadikan pestisida alami:
Jenis Tanaman
|
Cara Pembuatan
|
Hama yang dikendalikan
|
Srikaya
|
Biji ditumbuk dan dibuat tepung, lalu
dicampur dengan air dan disaring kemudian disemprotkan
|
Aphid dan hama lainnya
|
Tuba
|
Akar, kulit, kayu dan daun ditumbuk dan
diberi air, lalu diambil ekstraknya, konsentrasi 6 sdm/3 L air
|
Berbagai jenis hama serangga
|
Jeringau
|
Rimpang dikeringkan dan dibuat tepung, lalu dicampur air dan disemprotkan
|
Berbagai jenis hama serangga
|
Kemangi
|
Daun segar atau kering direbus dengan air
secukupnya, lalu disaring dan disemprotkan
|
Berbagai jenis hama serangga
|
Kucai (Allium schoenoprasum)
|
Seduh dengan air panas, lalu didinginkan dan
disaring, kemudian disemprotkan
|
Mencegah penyakit embun tepung
|
Bawang putih
|
- Gerus/parut 100 g bawang putih, campur
dengan 0,5 L air, 10 g deterjen, dan 2 sendok teh minyak mineral.
- Diamkan selama 24 jam, kemudian saring
dengan kain halus.
-
Encerkan larutan hasil penyaringan hingga 20 kali volumenya dan semprotkan ke tanaman.
|
Berbagai jenis hama serangga
|
Daun pepaya
|
Mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik
besar/ 1 ember besar), kemudian ditumbuk halus dan direndam dalam 10 liter
air + 30 g deterjen. Semprotkan larutan ke
tanaman.
|
Berbagai jenis hama serangga
|
Sirsak
|
Daun sirsak (50-100 lbr) ditumbuk halus
dicampur dengan 5 L air dan diendapkan semalam. Larutan disaring dan setiap 1
L larutan hasil saringan dapat diencerkan dengan 10-15 L air. Semprotkan
cairan ke seluruh bagian tanaman cabai
|
Thrips
|
Nimba
|
Biji nimba (20 g) atau daun nimba (50 g)
dihaluskan, kemudian dicampurkan dengan 1 L air dan ditambahkan 1 cc detergen
cair/sabun colek. Larutan diendapkan semalam dan selanjutnya disaring.
Semprotkan larutan hasil saringan pada tanaman
|
Hama dan Penyakit tanaman
|
Sumber: Pracaya
(2002).